Smk negeri 1 sigi

Assallamualaikum.. wr.wb

Kali ini saya bukan ingin berbagi tips dan trik, tapi saya ingin menceritakan tentang sekolah saya yaitu Smk Negeri 1 sigi yang tempatnya berada di desa sidera kota palu Sulawesi tengah.

Mengapa saya ingin menceritakan sekolah saya?, karena di sekolah ini lah saya baru merasakan arti kehidupan, saya baru merasakan susah senangnya dalam usaha, tentu di Smk kita di ajarkan untuk usaha di bidang atau jurusan kita masing-masing. Disini saya adalah alumni TKJ lulusan tahun 2019.

Awal mula saya masuk yah seperti biasa, pasti masih malu2 dan masih asing dengan lingkungan sekitar, tetapi lama-lama juga mulai terbiasa.
guru di sana sangat baik, dan bersemangat ingin mengajar siswa siswinya. Guru yang paling saya ingat ada beberapa, yaitu Pak Christiawan, Pak Arifai, Ibu Yemi, dll.

Logo di atas yang kalian lihat adalah tugas kami saat membuat video perakitan PC, jika kalian ingin nonton videonya bisa klik video perakitan Pc x tkj c smk negeri 1 sigi.
Di video itu kami terlihat lugu dan masih banyak kesalahan dalam perakitan dan pembuatan video, yah maklum lah kami masih baru belajar, bahkan sekarang saat saya menonton kembali videonya saya malu sendiri.. wkwkwk..

Kami pada tahun 2018 melaksanakan PKL, yaitu pada saat kami kelas 11. Kami PKL berbeda dengan alumni sebelumnya, kalau mereka sebelumnya PKL di toko computer dll, kami PKL masih di lingkungan sekolah, kami tetap belajar, hanya saja guru yang d datangkan dari Universitas Tadulako dan ILMUJARINGAN.COM.
Tapi kami senang, karena kami mendapatkan ilmu yang lebih, kami juga sempat berkunjung ke Universitas Tadulako untuk mempelajari system kerja Server di kampus itu. Kami saangat mendapatkan banyak ilmu d sana.

Singkat cerita, pada tanggal 28 september 2018, seperti yang kalian ketahui telah terjadi gempa berkekuatan 7,7 skala ritcher yang mengguncang Palu, Sigi, dan Donggala.
jika kalian ingin mengetahui kondisi rumah saya setelah gempa, saya sudah menceritakannya Di Sini
sekolah kami sebagian besar gedungnya rusak parah, bahkan salah satu akses jalan menuju ke sana terputus.
tapi kami tidak putus asa untuk bersekolah, pemerintah membantu dengan membuatkan tenda darurat untuk belajar sementara menunggu semua bangunannya di perbaiki.
Saat ujianpun kami melaksanakannya dengan lancer tanpa kendala menggunakan computer dan ruangan yang masih bisa di gunakan.

Kami juga allhamdulilah sudah beberapa kali d panggil untuk memperbaiki komputer d sekolah lain yang rusak akibat gempa